PENDAHULUAN
Kebisingan
diartikan sebagai suara
yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya
suara-suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang
menghalangi gaya hidup.
(JIS Z 8106,IEC60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab
801:Akustikal dan elektroakustikal). Kebisingan yaitu bunyi yang tidak
diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH
No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999). Diantara
pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran/polusi kebisingan dianggap istimewa dalam hal :
(1) penilaian pribadi dan subjektif sangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atau tidak,
(2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran udara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian.
UNSUR SUARA : Apabila bel dibunyikan, seseorang menangkap ‘nyaring’, ‘tinggi’ dan ‘nada’ suara yang dipancarkan. Ini merupakan suatu tolak ukur yang menyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai ‘tiga unsur suara’.
Ukuran fisik ‘kenyaringan’, ada amplitudo dan tingkat tekanan suara. Untuk ‘tinggi’ suara adalah frekuensi dan ‘nada’ adalah sejumlah besar ukuran fisik. Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakan sifat dari suara, termasuk tingginya, nyaringnya dan distribusi spectral sebagai ‘nada’.
FREKUENSI DAN PANJANG
GELOMBANG
Suatu
gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengan gerakan seperti
gelombang. Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik di antara mana
tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yang dipisahkan hanya
oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yang sama dinamakan ‘gelombang suara’, yang
dinyatakan sebagai l(m). Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah
secara periodik, jumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang
dalam satu detik dinamakan ‘frekuensi’,
yang dinyatakan sebagai f(Hertz/Hz,
lihat gambar gelombang
sinusoidal). Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi,
dan yang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah. Hubungan antara kecepatan
suara c (m/s), gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut : C = f x lPanjang
gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter dan sekitar
20m. Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini. Mutu suara
dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkan suara, tingginya
pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya, akan berbeda sebagai perbandingan dari
panjang gelombang terhadap dimensi objek.
Dari
gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing)
psikiatris ini bahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata
orang adalah 20-20.000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi.
Kurva menggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan
mem-plot suara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar dari
kenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi.
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Jumlah
kebisingan
|
Semua
kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu
|
Kebisingan
spesifik
|
Kebisingan
di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakan untuk
alasan-alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan dapat diidentifikasikan
|
Kebisingan
residual
|
Kebisingan
yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah
kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu
|
Kebisingan
latar belakang
|
Semua
kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada suatu kebisingan
tertentu. Penting untuk membedakan antara kebisingan residual dengan
kebisingan latar belakang
|
DECIBELS
Decibel
(dB) adalah ukuran energi bunyi atau kuantitas yang dipergunakan sebagai
unit-unit tingkat tekanan suara berbobot A. Yang dilakukan untuk
mensederhanakan plot-plot multipel seperti pada gambar dan untuk secara
kira-kira menyebandingkan kuantitas logaritmik dari stimulus untuk stimulus
akustik yang diterima telinga manusia dari luar. Untuk menilai kebisingan
diperlukan untuk menghitung tambahnya atau kurangnya tingkat tekanan suara
berbobot A rata-ratanya dan sebagainya.
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun
pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional,
ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran
terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara
berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadap kebisingan itu.
Berikut
jenis dari akibat kebisingan :
Tipe
|
Uraian
|
|
Akibat
lahiriah
|
Kehilangan
pendengaran
|
Perubahan
ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen
akibat kebisingan
|
Akibat
fisiologis
|
Rasa
tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala,
bunyi dering
|
|
Akibat
psikologis
|
Gangguan
emosional
|
Kejengkelan,
kebingungan
|
Gangguan
|
Gangguan
tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dan
sebagainya.
|
|
Gangguan
pendengaran
|
Merintangi
kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telpon dan sebagainya.
|
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A) (KepMenNaker No.51 Tahun 1999, KepMenKes No.1405 Tahun 2002). Pada lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999, NAB dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Waktu pemajanan
per hari
|
Intensitas
kebisingan dB(A)
|
|
8
|
Jam
|
85
|
4
|
|
88
|
2
|
|
91
|
1
|
|
94
|
|
|
|
30
|
Menit
|
97
|
15
|
|
100
|
7.5
|
|
103
|
3.75
|
|
106
|
1.88
|
|
109
|
0.94
|
|
112
|
|
|
|
28.12
|
Detik
|
115
|
14.06
|
|
118
|
7.03
|
|
121
|
3.52
|
|
124
|
1.76
|
|
127
|
0.88
|
|
130
|
0.44
|
|
133
|
0.22
|
|
136
|
0.11
|
|
139
|
Tidak boleh
terpajan lebih dari 140 dB(A) walaupun sesaat
|
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bising (Ear Plug,Ear Muff), penyekatan, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, pembuatan bukit buatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung diri sehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan.
0 komentar:
Posting Komentar